Dasar Dalam
Pengambilan Keputusan
George R. Terry menyebutkan 5 dasar dalam pengambilan keputusan yaitu:
1. Intuisi
Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan yang
berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan
relatif pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif
kurang baik karena seringkali mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya
keputusan yang akan dihasilkan.
3. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya
dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas
(otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan
dengan praktek diktatorial dan sering melewati permasalahan yang seharusnya
dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
4. Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional
Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan
keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada
pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
1.
Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan
masalah.
2.
Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang
ingin dicapai.
3.
Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui
jenisnya dan konsekuensinya.
4.
Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan
sesuai kriteria.
5.
Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik
berdasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
Jenis
– jenis keputusan
1.
Keputusan strategi
Setiap organisasi
melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah
organisasi merupakan keputusan strategis. Kebijakan menyita banyak perhatian
terutama bagi para manajer puncak karena pengaruhnya sangat besar terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidp organisasi.
2.
Keputusan operasional
Adapun keputusan
organisasi menyangkut pegelolaan organisasi sehari – hari. Keputusan operasional
sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang diambil oleh para
manajer puncak (Drummod, 1995:13). Dengan demikian, keputusan yang diambil dala
proses manajemen baik manajer puncak maupun manajer menengah dan manajer rendah
harus saling sinergi agar memiliki kekuatan untuk menembus faktor – faktor eksternal
dan menuju masa depan organisasi secara lebih baik.
Disisi lai, ada pula
pembagian jenis keputusan berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu
a.
Keputusan yang diprogramkan (program
decision)
b.
Keputusan yang tidak diprogramkan
(non-program decision)
Faktor faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan
Menurut
Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan
sebagai berikut:
1. hal-hal
yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2. setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
3. setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan
kepentingan orang lain;
4. jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5. pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
6. pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
7. diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8. setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul; dan
9. setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian
terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.
1.
Fisik
Didasarkan
pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan.
Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang,
sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2.
Emosional
Didasarkan
pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara
subjective.
3.
Rasional
Didasarkan
pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan
berbagai konsekuensinya.
4.
Praktikal
Didasarkan
pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai
potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5.
Interpersonal
Didasarkan
pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang
lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6.
Struktural
Didasarkan
pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil
yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
Implikasi Manajerial dalam
Pengambilan Keputusan :
Proses
Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial
yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap
perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan
keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program
pengembangan sekolah.
Implikasi
Manajerial dalam Pengambilan Keputusan
1.Gaya pengambilan keputusan
2.Gaya Direktif (Pengarahan)
adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional
1.Gaya pengambilan keputusan
2.Gaya Direktif (Pengarahan)
adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional
3.Gaya
Analitis
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
4.Gaya
Konseptual
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
5. Gaya Perilaku
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
5. Gaya Perilaku
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
Sumber
:
1. Anzizhan,Syafaruddin,
Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan.2004,Jakarta
: PT. GRAMEDIA WIDIASARANA INDONESIA