A. Pengertian dan Karakteristik Kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka
saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan
bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi.
Manfaat Kelompok :
1.
Orang-orang lain menjadi sumber informasi yang sangat
penting
2.
Kelompok juga menjadi bagian penting dari identitas
kita, yang mendefinisikan siapa diri kita.
3.
Kelompok membantu menegakan norma social, aturan, yang
eksplisit atau implicit mengenai prilaku yang dapat diterima.
Karakteristik kelompok :
1.
Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi
sosial baik secara verbal maupun non verbal.
2.
Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama
lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3.
Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat
menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.
Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan
atau minat yang sama.
5.
Individu yang tergabung dalam kelompok, saling
mengenal satu sama lain serta dapat membedakan
orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
Karakteristik kelompok menurut
Hargreavest (1975) adalah :
1.
Anggotanya memiliki hubungan tatap muka
2.
Terdapat lebih dari satu anggota
3.
Anggotanya memiliki tujuan atau maksud
bersama
4.
Anggotanya mengatur sekumpulan norma –
norma
B. Tahapan Pembentukan Kelompok
Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah
kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena
penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun
keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul
adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah
saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan
dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut
merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara
khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal
satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan
permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).
Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk
tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan
diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota
karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama.
Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk
visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan
kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
Storming.
Storming.
Pada tahap ini,
pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming
merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap
ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi
sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan
pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan
kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik
fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan
dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya
keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
Norming.
Norming.
Tahapan ini merupakan
tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan
diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn
sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan
disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada,
untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.
Mourning.
Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah
kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan
utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara
resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian
mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik
diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari
pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok. Pastikan bahwa ada semacam
‘ritual’ perpisahan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Transforming.
Transforming.
Pada tahapan ini, tim
telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada
perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara
keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan
dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan
memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan
tidak berlebihan.
C. Kekuatan Team work
Teamwork
adalah "pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa asosiasi dengan
masing-masing melakukan bagian tetapi semua mensubordinasi keunggulan pribadi
untuk efisiensi keseluruhan".
Dalam
teknik akuntansi lingkungan bisnis dapat digunakan untuk memberikan tindakan
keuangan manfaat kerja sama tim yang berguna untuk membenarkan konsep.
Teamwork semakin dianjurkan oleh pembuat kebijakan perawatan kesehatan
sebagai sarana menjamin kualitas dan keamanan dalam pengiriman layanan, sebuah
komite dari Institute of Medicine merekomendasikan pada tahun 2000 bahwa
program keselamatan pasien "mendirikan program pelatihan tim
interdisipliner bagi penyedia yang menggabungkan metode terbukti pelatihan tim,
seperti simulasi."
Dalam
perawatan kesehatan, analisis konsep sistematis pada tahun 2008 menyimpulkan
kerja sama tim untuk menjadi "sebuah proses dinamis yang melibatkan dua
atau lebih profesional kesehatan dengan latar belakang pelengkap dan
keterampilan, berbagi tujuan kesehatan umum dan berolahraga upaya fisik dan
mental bersama dalam menilai, merencanakan, atau mengevaluasi perawatan pasien
.
"
Di tempat lain kerja sama tim didefinisikan sebagai" perilaku-perilaku
yang memfasilitasi interaksi anggota tim yang efektif, "dengan" tim
"didefinisikan sebagai" sekelompok dua atau lebih individu yang
melakukan beberapa tugas yang terkait dengan pekerjaan, berinteraksi satu sama
lain secara dinamis, memiliki masa lalu bersama, memiliki berbagi masa
mendatang, dan berbagi nasib yang sama "[definisi lain untuk kerja sama
tim yang diusulkan pada tahun 2008 adalah" komponen saling tergantung
kinerja yang diperlukan untuk secara efektif mengkoordinasikan kinerja beberapa
individu. ", seperti itu, kerja sama tim" bersarang di dalam
"konsep yang lebih luas dari kinerja tim yang juga termasuk
tingkat-individu taskwork
Implikasi Manajerial : untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah
perusahaan memerlukan teamwork yang baik antara bagian dan divisi dalam perusahaannya
tersebut,agar perusahaan dapatberkembang dan bergerak maju dengan lebih cepat.
Sumber :