Jumat, 10 Juni 2016

Kalimat Imperatif, Deklaratif, & Interogatif


   
Menurut fungsinya, kalimat diklasifikasikan menjadi tiga. Yaitu kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. Ketiga macam kalimat tersebut akan dibahas semua pada kesempatan kali ini.


1.       Kalimat Imperatif

Kalimat imperatif adalah kalimat yang di dalamnya mengandung perintah. Kalimat imperatif ini berfungsi untuk meminta / melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh :

Tutup pintu depan sebelum petang.
Pastikan kamu telah menguncinya dengan benar.
Buang sampah itu sebelum menumpuk.


2.       Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang di dalamnya berisi pernyataan. Berfungsi untuk memberi informasi / berita tentang sesuatu hal.

Contoh :

Saya telah menutup pintu depan dari tadi.
Sebagian pelajar akan merasa panik ketika lupa mengerjakan pekerjaan rumah.
Sebagai pengendara kendaraan bermotor, Anda perlu mengetahui prosedur keselamatan berkendara.



3.       Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang di dalamnya berisi pertanyaan. Berfungsi untuk bertanya / meminta informasi tentang suatu hal pada orang lain. Kalimat interogatif dapat dibagi menjadi kalimat interogatif yang membutuhkan jawaban “ya” / “tidak” dan kalimat interogatif yang menuntut jawaban berupa informasi.

Contoh kalimat interogatif yang membutuhkan jawaban “ya” / “tidak” :

Apakah kamu berangkat ke sekolah tadi pagi?
Apakah kamu ingin bertukar peran denganku?
Apakah kamu mengenali orang yang berdiri di depanmu itu?

Contoh kalimat interogatif yang membutuhkan jawaban berupa informasi :

Mengapa kamu tidak berangkat ke sekolah tadi pagi?
Siapa orang yang berdiri di depanmu itu?
Dimana kamu menaruh radio yang baru dibeli pamanmu?


cerita fiksi pendek

Dahulu kala di Negeri Antah Berantah, tinggallah seorang ratu yang cantik jelita. Sang ratu memiliki kebiasaan aneh, yaitu mengkoleksi aneka macam cermin dengan berbagai macam ukuran. Cermin-cermin itu digantungkan di dinding kamar Sang ratu sehingga dinding kamarnya penuh dengan cermin. Sang ratu sangat suka mematut diri di depan cermin-cermin itu dan mengagumi kecantikan dirinya. Hampir sepanjang hari ia melakukannya dan tak bosan-bosannya ia berlenggak-lenggok di depan cermin-cerminnya.

Pada suatu hari, saat ratu sedang menyisir rambutnya, tiba-tiba cermin yang dipegangnya terjatuh dan pecah. Sang ratu marah besar. Ia memerintahkan pengawalnya untuk membelikannya cermin baru.

” Maaf, Yang Mulia. Tapi bukankah Paduka sudah memiliki banyak sekali cermin. Untuk apa Paduka membeli cermin lagi?” Tanya pengawalnya.

” Kurang ajar. Berani sekali kau menentang perintahku. Cepat pergi dan bawakan aku sebuah cermin untuk mengganti cerminku yang pecah. Atau kau ingin aku hukum, haa?”

Pengawal itu pun bergegas pergi ke toko cermin. Namun sayangnya, kata si pemilik toko tak ada lagi cermin yang dapat dijualnya.

” Semua cerminku sudah habis dibeli oleh ratu. Jadi tak ada lagi yang dapat ku berikan padamu, ” kata pemilik toko.

Dengan gelisah si pengawal berjalan menyusuri pasar untuk mencari cermin yang diminta oleh Sang ratu. Namun setiap toko yang didatanginya selalu memberikan jawaban yang sama. Dengan putus asa, pengawal itu kembali ke istana. Namun di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang pemuda yang tertidur di bawah pohon. Di samping pemuda itu tersendar sebuah cermin besar yang ditutup dengan selembar kain. Pengawal itu lalu menghampiri pemuda tersebut dan memintanya untuk menjual cermin itu padanya. Pemuda itu ragu.

” Apa Tuan tahu, cermin ini bukan cermin biasa. Aku khawatir jika nantinya justru akan mencelakakan diri Tuan sendiri, ” kata pemuda itu.

” Tapi jika aku kembali tanpa membawa cermin, Yang Mulia Ratu pasti akan menghukumku. Jadi tolonglah aku, ” pinta pengawal ketakutan.

Pemuda itu diam sejenak.

” Baiklah, Tuan. Aku akan menolong anda. Aku akan menghadap Ratu dan akan menyerahkan cermin ini pada Yang Mulia Ratu, ” kata pemuda itu.

Akhirnya, mereka berdua menghadap Sang ratu. Ratu senang karena keinginannya untuk memperoleh cermin baru terwujud. Ia tak sabar untuk segera mematut diri di depan cermin barunya itu.

” Maafkan hamba, Yang Mulia. Sebelum Yang Mulia membelinya, hamba hanya ingin mengingatkan jika cermin ini bukanlah cermin biasa. Cermin ini akan menunjukkan wajah asli dari orang yang bercermin padanya. Jadi hambamohon sebaiknya Yang Mulia mempertimbangkan lagi keinginan Paduka itu, ” kata si pemuda.

” Lancang! Berani sekali kau berkata seperti itu. Apa kau mau aku hukum, haa? ” Kata ratu murka. Pemuda itu ketakutan.

” Maaf, Yang mulia. Hamba hanya ingin mengingatkan Paduka. Tapi jika memang Paduka menginginkan cermin ini, dengan senang hati hamba akan mempersembahkannya untuk Paduka, ” kata si pemuda sambil menyerahkan cermin itu.

Ratu segera menerimanya dengan senang. Ia segera bercermin. Namun ketika melihat bayangannya di cermin, Sang ratu menjerit kaget. Ia lalu menatap si pemuda dengan murka.

” Hai, anak muda. Apa maksud ini semua? Mengapa wajah cantikku berubah menjadi penuh dengan ulat di dalam cermin ini? Apa kau mau menghinaku, haa?” kata ratu marah.

Si pemuda menyembah dan menjawab dengan ketakutan.

” Maafkan hamba, Yang Mulia. Hamba tidak pernah sekalipun mencoba menipu apalagi menghina Paduka. Bukankah hamba sudah menjelaskan bahwa cermin itu akan menunjukkan wajah asli seseorang yang bercermin padanya, “

” Jadi maksudmu itu adalah wajahku yang sebenarnya ?” Tanya ratu lagi.

” Maaf, Yang Mulia. Menurut hamba, itu mungkin adalah peringatan bagi Paduka, bahwa Paduka jangan hanya menyibukkan diri dengan memandangi wajah cantik Paduka lewat cermin. Tanpa bercermin pun, wajah Paduka sudah sangat cantik. Sebaiknya Paduka lebih mementingkan nasib rakyat Paduka. Karena masih banyak rakyat yang memmbutuhkan perhatian dari Paduka. Maaf, Paduka. Bukan maksud hamba untuk menggurui Paduka. Namun hamba hanya mencoba mengartikan maksud dari cermin tersebut. Jadi mohon Paduka mengampuni hamba,” kata pemuda itu sambil menyembah.

Ratu tertegun mendengar ucapan pamuda itu. Ia sadar bahwa selama ini ia memang terlalu sibuk bercermin hingga urusan rakyat terabaikan.

” Terima kasih, anak muda. Kamu benar. Selama ini aku memang terlalu sibuk bercermin. Mulai sekarang, aku berjanji akan lebih mementingkan rakyatku. Dan satu hal lagi. Bolehkah aku membeli cerminmu ?”

Pemuda itu terkejut.

” Untuk apa, Yang Mulia?” Tanyanya heran.

” Sebagai peringatan supaya aku tidak melalaikan tugasku dalam menyejahterakan rakyatku. Bukankah memang itu tugas seorang pemimpin?” Jawab ratu.

” Jika memang demikian, dengan senang hati hamba akan mempersembahkan cermin ini untuk Paduka,” kata si pemuda.

Sejak saat itu, ratu tak lagi sibuk dengan cerminnya. Bahkan, kini kamarnya tak lagi dipenuhi oleh ribuan cermin. Hanya ada satu cermin yang ada di dinding kamarnya, yaitu cermin ajaib pemberian si pemuda. Bahkan seluruh cerminnya ia bagikan pada rakyat yang membutuhkannya. Dan negeri itu pun semakin makmur dan tenteram berkat cermin ajaib yang selalu mengingatkan Sang ratu apabila ia lalai dalam tugasnya.


Pantun jenaka

Pantun Jenaka

Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur, 
Diatas lata dirongga batu,
 
Dimana tuan hendak tidur,
 
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumi, 
Induk ayam naik kelangit,
 
Anak ayam nyari kelangit,
 
Induk ayam nyungsep ke bumi
Limau purut di tepi rawa,,
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke rawa-rawa, 
Jika capai duduk di pohon palm,
 
Geli hati menahan tawa,
 
Melihat katak memakai helm
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Disana gunung, disini gunung, 
Ditengah-tengah bunga melati,
 
Saya bingung kamu pun bingung,
 
Kenapa ada bunga melati ???!?
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh



cerita rakyat : siti nurbaya

Siti Nurbaya, antara Syamsul Bahri dan Datuk Maringgih Adalah Syamsul Bahri, seorang lelaki berwajah tampan dan berasal dari keturunan orang terpandang. Bapaknya adalah seorang Penghulu yang terpandang, yakni Sutan Mahmud. Ia jatuh cinta kepada seorang gadis jelita, Siti Nurbaya, yang berambut panjang bak mayang terurai serta santun budinya, anak dari Baginda Sulaiman. Jalinan cinta Siti dan Syamsul direstui oleh kedua orang tua yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Sutan Mahmud ayah Syamsul Bahri adalah mamak Siti Nurbaya. Setelah menamatkan sekolah tingkat atas, Syamsul Bahri melanjutkan sekolah calon dokter di pulau Jawa. Tidak  terperikan betapa sedih hati Syamsul Bahri yang harus meninggalkan kekasih pujaan hati. Air mata Siti Nurbaya berlinang membasahi pipi saat melepas Syamsul di pelabuhan Teluk Bayur, dan berharap cepat kembali bertemu. Saling berkirim surat cinta adalah pengobat rindu mereka berdua saat hidup terpisah.
 Tahun berlalu musim berganti, musibah datang mendera keluarga Siti Nurbaya, usaha dagang ayahnya mengalami kebangkrutan, hingga jatuh miskin dan Baginda Sulaiman akhirnya jatuh sakit. Beliau meminjam uang kepada seorang rentenir yang berbadan kurus dan beristri banyak, bernama Datuk Maringgih. Hutang Baginda Sulaiman semakin bertumpuk dan berbunga pada Datuk Maringgih. Suatu hari Datuk Maringgih pergi ke rumah Baginda Sulaiman yang sedang sakit untuk menagih piutangnya. Disanalah Datuk Maringgih terpesona melihat kecantikan Siti Nurbaya. Datuk Maringgih memaksa Baginda Sulaiman agar menikahkan Siti Nurbaya dengan dirinya sebagai istri muda kalau tak sanggup membayar hutang. Siti Nurbaya menolak, karena sudah punya kekasih. Tapi Siti Nurbaya tak berdaya dan akhirnya dipersunting oleh Datuk Maringgih yang berumur sebaya dengan ayahnya. Kabar tersebut sampai ke telinga Syamsul Bahri, hatinya sangat sedih dan mencoba bunuh diri. Suatu hari Syamsul Bahri pulang ke Padang dan bertemu dengan Siti Nurbaya. Datuk Maringgih naik pitam dan meyebarkan fitnah yang menyudutkan Syamsul Bahri. Akhirnya ia di usir oleh ayahnya Sutan Mahmud. Syamsul Bahri kembali ke Jakarta , diam-diam ia menyamar jadi tentara kompeni Belanda, dengan nama samaran Letnan Mas.
 Datuk Maringgih menjadi benci kepada Siti Nurbaya, puncaknya ia melampiaskan dendam dengan memberikan lemang beracun melalui pesuruh untuk diberikan kepada Siti Nurbaya. Tragis, Siti Nurbaya menemui ajalnya setelah memakan lemang beracun kiriman Datuk Maringgih. Pada saat tragedi Balesting dimana saudagar-saudagar pribumi tidak mau membayar upeti di bawah pimpinan Datuk Mariggih, dikirimlah Letnan Mas oleh Kompeni ke Padang untuk menumpas para pembangkang Balesting. Terjadilah peperangan satu lawan satu antara Letnan Mas dengan Datuk Maringgih. Akhir cerita Letnan Mas yang tak lain adalah Syamsul Bahri tewas di ujung pedang, bersamaan dengan Datuk Maringgih juga roboh terkena tembakan Letnan Mas. Andai Siti Nurbaya Hidup di Zaman Sekarang Mengapa Siti Nurbaya mau menikah dengan Datuk Maringgih? Bukankah ia bisa melarikan diri, toh harga pesawat ada yang cukup murah. Ia bisa memesan jauh hari agar harga semakin murah. Bukankah Siti Nurbaya bisa telepon atau SMS kepada Syamsul Bahri yang masih sekolah di Jawa, janjian atau membuat kesepakatan tertentu. Kalau ingin mendapat dukungan publik, share saja kasus itu melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, atau melalui blog, web dan milis. Syamsul harusnya bisa datang ke Padang lebih awal setelah mendapat SMS dari Siti Nurbaya bahwa kondisinya terancam. Syamsul bisa mengajak pengacara yang terpercaya, apalagi yang mau gratis, untuk menyelesaikan kasus Baginda Sulaiman yang terlilit hutang kepada Datuk Maringgih.
 Laporkan saja Datuk Maringgih ke Kepolisian agar ditangkap karena ia orang jahat. Setelah itu, segera nikahi Siti Nurbaya, dengan urusan resmi ke KUA. Tidak perlu nikah siri. Setelah menyelesaikan urusan di Padang, segera ajak Siti Nurbaya ke Jawa, untuk meneruskan studi lanjut. Ambil program spesialis, atau beralih ke jalur politik, agar kelak bisa kembali ke Ranah Minang untuk menjadi Bupati atau Gubernur. Maka berbahagialah hidup Syamsul Bahri dan Siti Nurbaya di Ranah Minang. Mereka dikaruniai anak-anak yang lucu dan baik. Ah, jangan berandai-andai. Kenyataannya, takdir telah menuliskan Siti Nurbaya hidup di zamannya, untuk menjadi legenda kepedihan hati, karena kasih tak sampai.

Jangan lagi ada orang sejahat Datuk Maringgih. Jangan ada lagi orang tua yang tega memaksa anaknya untuk menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya. Jangan lagi ada warga yang kesulitan ekonomi sehingga terlilit hutang ke rentenir berwatak jahat. Siti Nurbaya adalah pengingat kepada kita semua. Biarkan saja ia hidup di zamannya. Bahkan ternyata tetap hidup di zaman kita, sebagai legenda yang membawa pesan-pesan mulia.

sumber : http://www.kompasiana.com/pakcah/siti-nurbaya-kasih-memang-tak-mesti-sampai_55122163a33311e656ba7e59

Bagaimana Penulisan Daftar Pustaka dari Jurnal, Koran Majalah; berikut cara penulisannya;



1. Jurnal atau Journal
Seiring dengan era digital, Jurnal bukan hanya dari jurnal cetak yang dijilid dari berbagai volume, namun ada jurnal digital yang menjadi sumber referensi di era digital ini. Karena perpustakaan modern sudah mempublikasikan jurnal online agar lebih mudah diakses. Bagaimana Penulisan daftar pustaka jurnal,

  • Jurnal Cetak;
Penulisannya;
1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama belakang kemudian nama depan Berdasarkan Alphabetis
2. Tahun Penerbitan Jurnal
3. Judul Jurnal
4. Penulisan Nama Penerbit
5 Penulisan volume atau edisi jurnal

  • Jurnal Online atau Jurnal Digital
1. Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama belakang kemudian nama depan Berdasarkan Alphabetis
2. Tahun Penerbitan Jurnal
3. Judul Jurnal
4. Penulisan Nama Penerbit
5. Penulisan volume atau edisi jurnal
6. Alamat URL
7. Tanggal pengambilan data tersebut 

Contoh;
Ridjanović, Midhat. PhD, July 2013, "Naive Translation Equivalent". Translation Journal. Volume 17, No. 3, http://translationjournal.net/journal/65naive.htm, 10 July 2013.


2. Koran atau Surat Kabar
Artikel Dari Koran bisa menjadi referensi Anda, begini cara penulisan daftar pustaka dari koran;
Nama Penulis. Tahun Penerbitan. “Judul Artikel”. Nama Koran. TanggalPenerbitan.

Contoh;
Arifin, Mushallin. 2013. "Rahasia Sukses Menjadi IB Forex". KOMPAS, 2 Juni 2013.

3. Majalah
Penulisan daftar pustaka dari Majalah bisa menjadi referensi penulisan ilmiah ataupun penelitian lainnya, begini cara penulisannya;
Nama Penulis. Tahun Penerbitan. “Judul Artikel”. Nama Majalah Nomor edisi
Misal;
Arifin, Lukman. 2012. "Janji Politikus dan Janji Pengusaha". Gatra IXXX


Kalimat Majemuk

Istilah "kalimat majemuk" mengacu pada jenis kalimat yang terdiri atas dua pola atau lebih. Hal ini didasarkan pada pengertian dari kalimat majemuk, yaitu suatu kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih, atau dengan kata lain kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas. Jenis kalimat ini berasal dari perluasan atau penggabungan kalimat tunggal, untuk selanjutnya membentuk satu atau lebih pola kalimat baru di samping pola yang sudah ada sebelumnya. Kalimat majemuk dapat diartikan juga bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal. Setiap kalimat majemuk memiliki kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan. Fungsi utama dari kalimat majemuk adalah untuk menguraikan, menjelaskan, menjabarkan, dan memerinci.

Jenis-jenis kalimat majemuk dapat dibagi berdasarkan proses terjadinya atau proses pembentukannya. Berdasarkan ini, kalimat majemuk terbagi menjadi 4 jenis, yaitu; kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Berikut ini penjelasannya satu per satu:

1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat sederajat atau setara. Kalimat majemuk setara ini tidak memiliki anak kalimat. Kalimat majemuk setara dicirikan dengan adanya kata penghubung dan, lalu, atau, kemudian, namun, tetapi, sedangkan, dan melainkan.

2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan sebenarnya berasal dari kalimat majemuk setara yang dirapatkan bagian-bagiannya karena frasa/kata-kata dalam kalimat itu menduduki posisi yang sama. Bagian yang dirapatkan bisa subjek atau predikat. Perapatannya didapat dengan cara menghilangkan unsur-unsur yang sama.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan satu jenis kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat. Kalimat majemuk jenis ini kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan terhadap salah satu, beberapa, atau semua unsurnya hingga membentuk pola baru. Ada satu unsurnya yang berkedudukan sebagai induk kalimat, dan unsur lainnya berkedudukan sebagai anak kalimat.

4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Umumnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.

Setelah membaca pengertian dan jenis-jenis kalimat majemuk di atas, berikut ini kami tampilkan masing-masing contoh dari kalimat majemuk tersebut:

Contoh Kalimat Majemuk Setara
Contoh dari kalimat majemuk setara, antara lain sebagai berikut:

  • Ibu menyetujui niatku dan ayah merestuinya.
  • Kami akan pergi atau duduk saja di sini?
  • Siswa berencana karya wisata, tetapi guru melarangnya.
  • Saya membeli buku dan adik ikut membelinya juga
  • Saya ingin melanjutkan pendidikan di bidan kehutanan dan ternyata ayah sangat mendukung pilihan tersebut.
  • Harga BBM naik dan bahan pokok ikut naik
Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat
Contoh dari kalimat majemuk bertingkat, antara lain sebagai berikut:

  • Ketika sedang bekerja, Budi pingsan.
  • Asalkan mau belajar, kau pasti bisa mengerjakan soal itu.
  • Seandainya Andi datang lebih cepat, aku pasti bertemu dengannya.
  • Sepupu tinggal di kota agar bisa menemani ibunya.
  • Walaupun hatinya sedih, dia tidak pernah menangis.
  • Daripada melamun, bantulah ayahmu.
  • Acara itu dibatalkan karena hujan turun sangat deras
  • Kami tidak setuju, maka kami protes
  • Dia berjalan dengan santai.
  • Sekarang dia tahu bahwa adiknya bisa membaca.
  • Tanpa memakai kendaraan, Budi sampai di rumahku 
Contoh Kalimat Majemuk Campuran
Contoh dari kalimat majemuk campuran, antara lain sebagai berikut:

  • Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku.
  • Ujian sudah selesai ketika tim pemeriksa datan dan guru-guru sudah pulang.
  • Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.
  • Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim sehingga swasembada beras tidak tercapai.
  • Karena hari sudah malam, kami berbincang-bincang sebentar dan langsug pulang.
  • Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai. 

Sejarah Bahasa Indonesia

            Bahasa indonesia pada dasarnya berasal dari bahasa melayu, pada zaman dahulu lebih tepatnya pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai bahasa penghubung antar suku di plosok nusantara. Selain itu bahasa melayu juga di gunakan sebagai bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara maupun dari luar nusantara.
Bahasa melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan penyebaran agama islam, serta makin kokoh keberadaan nya karena bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara karena bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku, antar pulau, antar pedagang, dan antar kerajaan.

Sejarah Bahasa Indonesia
Bahas melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis. Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu :
  1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
  2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
  3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
  4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.


Proposal Penelitian

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI





PROPOSAL PENELITIAN :
PENGARUH MEROKOK BAGI ANAK DIBAWAH UMUR TERHADAP PERILAKU DAN PERGAULAN SEHARI – HARI


            Nama                          : Resha Permata Sari
            NPM                           : 17113425
            Kelas                           : 3KA01
            Dosen                         : Sangsang Sangabakti








Ditulis Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2
Universitas Gunadarma
2016





KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "bahaya merokok", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Pengaruh merokok bagi anak dibawah umur terhadap perilaku dan pergaulan sehari-hari yang sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang, khususnya anak anak dibawah umur. Karena salah satu penyakit yang cukup populer, yakni kanker paru - paru yang mudah menyerang para anak-anak dibawah umur. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru pkn yaitu Ibu Nelpaida yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis yang baik dan sesuai kaidah.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya tulis ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Pekanbaru , Januari,2015
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..    iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….    iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang……………………………………………………….………    4
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………........    5
1.3  Tujuan Penulisan……………………………………………………………..    6
1.4  Hipotesa…………..……………………………………………………….....    6
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengertian & Sejarah Merokok…...……………………………………………7
2.2    Bahaya Rokok & Dampaknya …………………………………………………8
2.3    Faktor-Faktor Penyebab Anak Merokok ……………………………………... 10
2.4    Cara Mengatasi & Menghindari Anak dari Rokok…………………………….12

BAB III METODE PENELITIAN
3.1    Waktu danTempat penelitian ...……………………………….……………….15
3.2    Metode Penelitian ………………..………………………….….……………..15
3.3    TeknikPengumpulan Data …………………………………….……………....15
3.4    Metode Analisis Data………………………………………………………….15
BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan………………………………………….....…………………16
4.2  Saran………………………………………………………………….......16
Daftar Pustaka…………………….……………………………....………………17


PENGARUH MEROKOK BAGI ANAK DIBAWAH UMUR TERHADAP PERILAKU DAN PERGAULAN SEHARI – HARI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Masa anak-anak yaitu masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase dari anak-anak menuju fase remaja. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan-tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, jika tidak maka akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan. Anak-anak pun juga seperti itu, jika tuntutan itu tidak dipenuhi, maka akan menimbulkan dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju keremajaan.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok di seluruh dunia ini 47% adalah populasi pria sedangkan 12% adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Berbagai alasan orang merokok beraneka ragam, di kalangan anak-anak ini adalah faktor gengsi dan agar disebut “jagoan”, malahan ada satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu “ada ayam jago di atas genteng, tidak merokok tidak ganteng”. Adapun berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok di atas biasanya kalah atau dibilangin teman-temannya “anak mama”, seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan.
Fenomena merokok di kalangan anak-anak bukan pemandangan asing lagi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi anak-anak terhadap rokok hanya tujuh persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang di atas usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok mulai merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Jumlah perokok usia remaja di Indonesia terus meningkat.

Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah- olah sudah menjadi lingkaran setan. Di tinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui bahwa sebagian besar perokok adalah anak-anak dan remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini yang dimulai dari keluarga hingga pihak sekolah.

Berkaitan dengan fenomena di atas, maka perlu adanya penelitian mengenai perilaku merokok pada anak-anak agar bisa menambah wawasan tentang perilaku merokok dan cara menanggulanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada anak-anak, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang  Pengaruh Rokok Terhadap Perkembangan anak-anak dibawah umur.

1.2  Rumusan Masalah
 1.    Apa bahaya merokok bagi anak-anak dari sudut pandang aspek psikologi?
2.    Kenapa anak-anak merokok? Dan faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan anak-anak merokok?
3.    Bagaimana cara mengantisipasi dan mencegah agar anak-anak menjauhi serta terhindar dari bahaya rokok?
1.3  Tujuan Penulisan
Karya ilmiah ini bertujuan untuk :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari rokok
1.3.2 Untuk mengetahui bahaya & dampak dari merokok
1.3.3 Untuk mengetahui penyebab merokok bagi anak dibawah umur
1.3.4 Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan oleh orang tua untuk menghindari anak dari bahayanya rokok

1.4 Hipotesa
Anak-anak dibawah umur merokok karna mengikut teman supermainan atau teman sekitar rumahnya dan bapak sebagai sumber anak mengetahui rokok itu

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Definisi & Sejarah Merokok

2.1.1        Definisi Rokok
      Dari definisi yang saya temukan di blog wikipedia, di sana dikatakan, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
       Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya  kanker paru-paru  atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

2.1.2    Sejarah Awal Rokok

      Rokok pertama kali digunakan oleh orang-orang dari suku-suku di Amerika, seperti Indian, Maya, dan Aztec. Rokok pada awalnya berupa tembakau yang dibakar dan dihisap melalui sebuah pipa. Kegiatan ini awalnya dilakukan  pada saat berkumpulnya beberapa suku untuk mempererat hubungan antar suku yang berbeda. Namun selain sebagai penguat hubungan antar suku, banyak juga yang menggunakan tembakau sebagai media pengobatan. Dan suku Indian menggunakannya sebagai media ritual terhadap dewa-dewa mereka.
       Kemudian, pada abad ke-16, saat Christoper Columbus dan rombongan nya datang ke Benua Amerika, sebagian dari mereka mencoba untuk menghisap tembakau. Dan akhirnya tertarik untuk membawa budaya menghisap tembaku ini ke benua asal mereka, yaitu Benua Eropa. Setelah budaya ini dibawa ke Eropa, ada seorang diplomat Prancis yang tertarik untuk mempopulerkannya ke seluruh Eropa. Dia lah Jean Nicot, yang kemudian namanya digunakan sebagai istilah Nikotin. Kebiasaan merokok pun muncul di kalangan bangsawan Eropa. Namun tidak seperti suku indian, yang menggunakannya untuk upacara ritual, para bangsawan Eropa menggunakannya untuk kesenangan belaka.
       Kepopuleran nya yang semakin meningkat di Eropa membuat John Rolfe tertarik untuk membudidayakan tembakau dengan lebih serius. John Rolfe adalah orang pertama yang berhasil menanam tembakau dalam skala besar, yang kemudian diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau dari AS ke Eropa. Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.
      Setelah itu, pada abad ke-17, Para pedagang dari Spanyol masuk ke Turki, yang merupakan negara Islam. Dan akhirnya kemudian kebiasaan merokok masuk ke negara-negara Islam

2.2    Bahaya Rokok & Dampaknya
Dari aspek psikologis, merokok dapat menimbulkan relaksasi, mengurangi ketegangan, dan melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapi. Hal ini kemudian disadari oleh perokok bahwa ada kondisi yang menyenangkan yang ditimbulkan dengan merokok. Pada kondisi inilah timbul hasrat atau keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut.
Namun hal ini akan berbeda jika ternyata sang perokok itu adalah anak-anak. Mengapa demikian? Karena masa anak-anak adalah masa dimana individu memulai dan mencapai pertumbuhan yang hampir optimal, dan sangat tidak pantas sekali jika anak-anak bahkan anak di usia dini sudah melakukan rutinitas negatif tersebut, yaitu merokok. Padahal pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak-anak adalah masa yang paling penting dalam rentang kehidupan, karena pertumbuhan dan perkembanggan pada masa anak-anak akan sangat berpengaruh dan pasti berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada masa-masa selanjutnya.
Berikut adalah beberapa bahaya merokok bagi anak-anak :
1)    Masalah dan penyakit pernapasan; kapasitas paru-parunya akan berkurang 25 persen serta memiliki risiko terkena bronkitis dan pneumonia dua kali lebih tinggi.
2)    Mengganggu perkembangan kecerdasan; suatu penelitian di Italia, menunjukkan, anak-anak yang merokok kemampuan untuk belajar membacanya lebih lambat dibandingkan anak-anak yang ibunya tidak merokok. Penelitian lain di Amerika, menunjukkan, anak-anak berumur 11 tahun yang merokok, kemampuan belajarnya terlambat 6 bulan.
3)    Hiperaktif dan cepat lelah; anak-anak yang merokok akan cenderung lebih aktif dibandingkan anak-anak lain, disebabkan pengaruh rokok yang memberikan rasa percaya diri yang berlebihan namun keaktifan tersebut tidak akan bertahan lama karena kapasitas paru-paru dari anak tersebut akan berkurang seiring kebiasanya merokok sehingga mengakibatkan dirinya menjadi cepat lelah.
4)    Kanker otak 22%
5)    Leukemia
6)    Jangkitan telinga
7)    Sindrom kematian mendadak
Dari contoh-contah bahaya diatas sudah jelas bahwa merokok sangat memberikan efek negatif bagi anak-anak baik dari aspek fisiologis maupun aspek psikologis.
Salah satu contoh kasus yang belakangan merebak adalah tentang anak yang merokok di usia dininya yaitu pada kasus kasus Aldi, bocah usia 2,5 tahun asal Musi Banyuasin Sumatera Selatan yang pandai merokok.
Aldi hidup di lingkungan nelayan dan tinggal dengan ayahnya yang seorang perokok. Terlebih, lingkungan tempat tinggalnya membanggakan kemampuan Aldi dalam merokok. Meskipun masih balita, Aldi mampu menghembuskan asap rokok membentuk lingkaran-lingkaran kecil di udara.
Karena mendapat perhatian dan pujian dari lingkungannya itu,  Aldi merasa bangga dan senang melakukan aksinya. Dia mendapat reward, jadi tiap kali dia merokok dia mendapatkan perhatian lingkungan, itu yang membentuk dia sebagai perokok.
Selain mencontoh perilaku orang di sekitarnya, anak juga akan terdorong untuk merokok atas pengaruh iklan. Menurut kak Seto, iklan rokok yang bebas tampil di Indonesia ini sangat efektif mengajak anak menjadi perokok pemula.

2.3  Faktor-Faktor Penyebab Anak Merokok
Berdasarkan hasil survei, faktor-faktor penyebab kecanduan rokok meliputi : 
a. Faktor Sosial
Faktor terbesar dari kebiasaan merokok dipengaruhi oleh faktor sosial atau lingkungan, dimana karakter seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar,baik dari keluarga, tetangga, ataupun teman pergaulannya.Bersosialisasi merupakan cara utama pada anak-anak dan remaja untuk mencari jati diri mereka.Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan kadang kala mencoba untuk meniru apa yang dilakukan orang lain.Hal itu merupakan suatu proses yang terjadi pada remaja untuk mencari jati diri dan belajar menjalani hidup bersosial.Namun sangat disayangkan, tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang baik saja yang ditiru melainkan juga kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan merokok.

Jika seseorang yang bukan perokok, hidup atau berkerja bersama dengan seorang perokok, secara otomatis salah satunya akan terpengaruh. Mungkin yang bukan perokok mulai mencoba merokok, mungkin juga sebaliknya yang perokok mengurangi konsumsi rokok. Baik disadari maupun tidak disadari, adaptasi tersebut dilakukan untuk berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berusaha untuk diterima di lingkungan sosial-nya.

b. Kebutuhan Menghisap Dan Mengunyah
Setiap orang memiliki kebutuhan untuk mengisap dan mengunyah. Kebutuhan ini mulai ada sejak kita lahir yaitu kebutuhan untuk minum susu, dan secara berangsur-angsur berkurang dan hilang, tetapi pada beberapa orang masih ada sampai dewasa. Beberapa orang menggunakan rokok atau perangkat merokok dan asap sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan ini. Ada hipotesis bahwa kebutuhan ini lebih besar oleh beberapa orang dewasa kemudian oleh orang lain karena kebutuhan ini atau beberapa kebutuhan dasar serupa lainnya, belum sepenuhnya puas pada masa anak-anak.

Jika anda ingin berhenti merokok, maka ganti kebutuhan menghisap rokok dengan cara lain. Misal, diganti dengan permen, atau makanan-makanan ringan untuk dikunyah, ketika keingin merokok muncul. Memang, terlalu banyak mengkonsumsi makanan ringan merupakan salah satu penyebab obesitas. Namun untuk proses awal, cara ini dinilai efektif.

c. Respon Mengulang Otomatis
Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-kali dan cukup sering, maka akan tercipta pola pengulangan perilaku tertentu secara otomatis. Hal ini terutama berlaku jika tindakan tertentu dilakukan dalam situasi yang tidak menyenangkan, yang memberikan efek membuat seseorang merasa lebih aman dalam kehidupan sehari-hari dan rutinitas.

Seperti pola pengulangan otomatis selalu menjadi komponen dalam kebiasaan merokok. Kalau anda ingin berhenti merokok, anda harus mencari tahu di mana situasi dan lingkungan anda yang biasanya mengambil sebatang rokok. Kemudian cobalah untuk menghindari situasi-situasi atau lingkungan tersebut.

d. Faktor Genetik
Tidak semua orang sangat tergantung pada nikotin. Ada beberapa orang yang lebih mudah kecanduan nikotin daripada yang lain, dengan alasan yang masih susah untuk dipahami. Dan alasan-alasan tersebut diyakini diwariskan dalam kode genetik.

e. Kecanduan Pada Sel Syaraf
Otak secara normal memiliki substansi-substansi yang memberikan efek penenang dan efek rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substansi-substansi tersebut bekerja dengan cara menempel pada reseptor-reseptor sel-sel saraf. Dan nikotin memiliki efek yang sama dengan substansi-substansi tersebut terhadap saraf, ketika nikotin menempel pada reseptor-reseptor di sel-sel saraf.

Dengan menempelnya nikotin pada reseptor, maka otak memproduksi dopamin. Dopamin inilah yang memberikan efek menenangkan dan merangsang organ-organ lain, yang memberikan efek menyenangkan dari merokok. Namun, ketika nikotin terus menginduksi pelepasan dopamin, otak secara bertahap mengurangi produksi dopamin ketika nikotin tidak ada, dan otak akan merasakan kebutuhan yang lebih besar terhadap nikotin untuk tetap bekerja normal dan merasa nyaman.

2.4         Cara Mengatasi & Menghindari Anak dari Rokok
Anak merokok tentu akan tidak disukai orang tua, namun seringkali orang tua kecolongan anak-anak mereka merokok di luar pengawasan orang tua, nah bagaimana agar anak anda tidak menjadi seorang perokok? berikut ada beberapa cara agar anak tidak merokok
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua, yaitu:
1. Cobalah untuk mendiskusikan topik yang sensitif dengan cara tidak   menakut-nakuti atau semacam penghakiman.
2. Tekankan pada anak-anak mengenai hal yang benar dan bukan mengenai yang salah, serta kepercayaan diri adalah perlindungan terbaik bagi anak agar terhindar dari tekanan teman sebayanya.
3. Mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas yang melarang untuk merokok.
4. Sangat penting untuk terus berbicara pada anak-anak tentang bahaya penggunaan rokok selama bertahun-tahun.
5. Tanyakan pada anak apa yang menarik dan tidak menarik tentang rokok, usahakan orangtua menjadi pendengar yang sabar.
6. Diskusikan dengan anak tentang cara anak menanggapi tekanan dari teman sebayanya. Mungkin akan sulit untuk mengatakan tidak, tapi cobalah memberikan respons alternatif seperti mengatakan bahwa merokok bisa membuat baju dan napasnya menjadi bau.
7. Mendorong anak untuk meninggalkan teman-temannya yang tidak menghormati alasannya.
8. Jelaskan pada anak bagaimana rokok bisa mengatur hidupnya, seperti bagaimana cara membeli rokok, dari mana anak-anak bisa mendapatkan uang dan hal lainnya.
Namun seringkali orang tua kecolongan dan menemukan anaknya sudah mulai merokok, misalnya dengan mencium bau asap dari pakaiannya. Hal pertama yang dilakukan oleh orangtua cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Tanyakan padanya apakah ia bergaul dengan teman-teman yang merokok atau hanya mencobanya saja, karena banyak anak yang hanya mencoba sekali lalu meninggalkan rokok.
Tapi jika setelah itu muncul tanda-tanda seperti anak sering batuk, suara serak, bau mulut, rentan terkena pilek, sesak napas dan seringkali menemukan bau asap di pakaiannya, maka ada kemungkinan anak sudah mulai terbiasa untuk merokok.
Kondisi ini masih bisa terjadi karena terkadang pondasi yang baik antara orangtua dan anak tidak cukup untuk menghentikan anak bereksperimen dengan rokok. Karenanya diperlukan komunikasi yang intens dan lebih fokus. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa membantu, yaitu:
1. Cobalah untuk meminta anak mengungkapkan apa yang membuatnya tertarik dengan rokok dan meminta anak untuk berbicara jujur.
2. Sebagian besar anak tidak bisa menghargai bahwa perilakunya saat ini dapat mempengaruhi kesehatan di masa depan. Untuk itu cobalah berbicara bahwa anak bisa membelikan suatu barang yang lebih berarti dengan uangnya dibandingkan membeli barang yang bisa membuatnya sesak napas, bau mulut dan gigi kuning.
3. Jika anak mengungkapkan bahwa ia bisa berhenti merokok kapanpun ia menginginkannya, maka mintalah anak untuk menghentikan konsumsi makanan favoritnya selama sepekan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak mudah untuk berhenti merokokjikasudahkecanduan.
4. Cobalah untuk tidak mengomel, karena akan semakin sulit untuk membuat anak berhentimerokok.
5. Membantu anak untuk mengembangkan rencananya berhenti merokok serta tidak lupa memberinya pujian saat rencana tersebut berhasil.
6. Jika hal tersebut tidak membantu dan frekuensi anak merokok semakin sering, maka ajaklah ia bertemu dengan dokter untuk merencanakan terapi menghentikan kebiasaan merokoknya.



BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semeseter 2 dari tanggal  31 Januari 2015. Penulis mencari sumber yang berasal dari buku di pustaka wilayah Soeman HS dan pustaka SMAN 1 Pekanbaru.
Berdasarkan masalah yang diteliti yaitu “PENGARUH MEROKOK BAGI ANAK DIBAWAH UMUR TERHADAP PERILAKU DAN PERGAULAN SEHARI – HARI
” maka dalam makalah ini penulis menggunakan metode yang bersifat kajian pustaka atau library research, yaitu penulis mengambil data dan informasi baik dari koran, buku, internet, maupun sumber data yang lain.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara kajian pustaka, mengumpulkan data dari berbagai informasi yang didapat melalui media internet dan buku yang bersangkutan dengan tema dapat dijadikan sebagai sumber.
3.4 Metode Analisis Data
Menggunakan kata-kata dan berupa nalar
3.5 Populasi
Adapun populasinya adalah anak-anak dibawah umur


DAFTAR PUSTAKA

1.      Yusuf , Syamsu LN. M.Pd.2008.Psikologi Perkembangan Anak & Remaja .Jakarta: Rosda
2.      Hastuti . 2010.Psikologi Perkembangan Anak.Jakarta:keraton
5.      http://azarrd.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-tentang-pengaruh-merokok.html