A. Sejarah
perkembangan Bahasa Indonesia
1. Pengertian
secara umum
Alat komunikasi antaranggota masyarakat:
- sistem lambang bunyi
- dihasilkan alat ucap manusia
2. Fungsi
Bahasa
1. Bahasa sebagai
alat untuk menyatakan ekspresi diri.
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana
untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik
berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu
juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang
kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi. Sebagai alat untuk
menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang
tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan
kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
· agar
menarik perhatian orang lain terhadap kita,
· keinginan
untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2. Bahasa sebagai
Alat Komunikasi.
Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan
sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai
oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman
dengan kita. Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan
alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat
memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan
kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi
untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan
hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat.
Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala
urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon
yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
3. Bahasa sebagai
Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial.
Bahasa disamping
sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan
pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam
pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap
orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya,
serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh
mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya.
Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan
masyarakatnya. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu,
kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan
kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang
yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan
teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita
hormati.
4. Bahasa sebagai
Alat Kontrol Sosial.
Sebagai alat
kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada
diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial. Sebagai contoh yang sering kita dengan yaitu Ceramah Agama atapun
Dakwah yang memiliki kegiatan bersifat menyeru, mengajak dengan tujuan utama
dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di
akhirat yang diridai oleh Allah. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru,
perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak
dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
B. Peristiwa
yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia
1.
Pada tahun 1901 disusun ejaan pertama yaitu ejaan Van
Ophuijsen
2.
Pada tahun 1908 berdiri Balai Pustaka
3.
Pada tahun 1928 terjadi Sumpah Pemuda yaitu penentuan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional
4.
Tanggal 25-28 Juni 1938 Kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo
5.
Tanggal 18 Agustus 1945 diakui dalam UUD 1945 (pasal 36) sebagai
bahasa negara
6.
Tanggal 19 Maret 1947 ejaan kedua dibuat menggantikan ejaan
sebelumnya yaitu ejaan Soewandi atau ejaan Republik
7.
Tanggal 16 Agustus ejaan yang disempurnakan atau yang biasa kita
sebut EYD diresmikan dan mulai diberlakukan secara resmi mulai 31 Agustus 1972
8.
Kongres Bahasa Indonesia ke VI 28 Oktober-2 November 1993 berhasil
membentuk : Kamus besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa baku Bahasa Indonesia.
C. Mengapa
Bahasa Melayu dijadikan sebagai Bahasa Indonesia
Alasan bahasa Melayu menjadi dasar
bahasa Indonesia
a. Lingua
franca
b.
demokratis
c. bahasa kesusastraan
D. Fungsi
dan Kedudukan Bahasa Indonesia
a. Sebagai
Bahasa Nasional
- Bahasa Indonesia Sebagai
Lambang Kebanggaan Nasional.
- Bahasa Indonesia Sebagai
Lambang identitas Nasional.
- Bahasa Indonesia Sebagai
Alat pemersatu seluruh Bangsa Indonesia.
- Bahasa Indonesia Sebagai
Alat penghubung antar Budaya dan antar Daerah.
b.
Sebagai Bahasa Negara
·
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
·
Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
·
Bahasa Indonesia sebagai alat penghubung pada tingkat Nasional
untuk kepentingan tata-cara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta pemerintahan.
·
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu
dan Teknologi (iptek).
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar