Selasa, 13 Oktober 2015

DIKSI
(PILIHAN KATA)
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Fungsi Diksi :
·         Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
·         Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
·         Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
·         Menciptakan suasana yang tepat.
·         Mencegah perbedaan penafsiran.
·         Mencegah salah pemahaman.
·         Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Diksi dan Penerapannya :
·         Ketetapan             : Makna, Logika, Sama Maksud
·         Kesesuaian           : Cocok dengan konteks sosial

1.    Makna Denotasi dan Konotasi
Makna denotasi adalah kata yang rujukannya tunggal atau makna kata yang sebenarnya, makna yang tidak memberikan peluang pada pembaca untuk memberikan makna tambahan. Makna kata denotasi merujuk pada konsep dasar yang didukung oleh suatu kata.
Contoh lambang atau kata lingkaran yang secara jelas merujuk pada suatu benda atau konsep yang tunggal.  Ketika orang mendengar atau menyebutkan kata lingkaran lalu merujuk pada berbagai referensi, misalnya lingkaran biru, atau lingkaran setan atau lingkaran-lingkaran lain sebagai tambahan, maka kata tersebut mengandung makna konotasi.
 Makna konotasi adalah mana yang mengandung asosiasiasosiasi tambahan.

2.    Kata Umum dan Kata Khusus
 Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang ligkupnya.  Makin luas ruang lingkup suatu kata, maka makin umum sifatnya .
Makin umum suatu kata, maka terbuka kemungkinan salah paham dalam pemaknaan. Makin sempit ruang lingkupnya, makin khusus sifatnya sehingga makin sedikit kemungkinan terjadinya salah paham dalam pemaknaan, dan makin mendekatkan penulis pada pilihan kata secara tepat.Contoh kata berjalan perlahan-lahan lebih umum dibanding dengan tertatih-tatih.


3.    Jargon dan Slang
Jargon merupakan kata-kata teknis yang dipergunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok tertentu. Kata-kata ini merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia, ilmuwan, dan sebagainya): populasi, volume, abses, HO, dan sebagainya.
 Contoh Slang: asoy, mana tahan, belum tahu, dia, dan sebagainya (bersifat sementara).
Contoh Kalimat Diksi 
·         Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaaan masyarakat 
·         Dia adalah wanita cantik (denotatif) 
·         Dia adalah wanita manis (konotatif) 
·         APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen (kata konkrit) 
·         Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak

Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna :

Makna sebuah kata / sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :

1.   Makna Leksikal :  makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).

2.  Makna Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,” menjadi buku-buku yang bermakna “banyak buku”.

3.  Makna Referensial dan Nonreferensial : Makna referensial & nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai referen, sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen. Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonreferensial). 
Sumber            :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar